Jumat, 29 April 2016
Cara mengatasi sulitnya melaksanakan penelusuran tamatan
Ini adalah ide atau pikiran yang ada dibenakku, yang harus kuungkapkan atau kukeluarkan. Masalah respon ataupun tanggapan, adalah hak pembaca.
Penelusuran tamatan, menjadi sangat penting karena salah satu indikator keberhasilan sekolah, adalah banyaknya tamatan yang terserap kedunia kerja. Nah... ini ada beberapa tips cara penelusuran tamatan yang mungkin bisa jadi bahan masukan.
1. Para petugas penelusuran tamatan harus lebih dahulu memiliki ilmu ikhlas. Ikhlas bekerja ikhlas beramal , ikhlas memeras keringat dan pikiran demi anak bangsa
2.Setelah memiliki ilmu ikhlas, baru siap untuk menjalankan tugas. Adapun tugas mulia ini sangat tepat diberikan pada wali kelas pada kelas 12, karena siswa kelas tersebut yang akan jadi obyek penelusuran tamatan nantinya setelah tamat.
Mengapa harus wali kelas???. Karena wali kelas adalah sosok yang paling dekat dan akrab dengan siswa binaannya. Kalau ada wali kelas yang tidak dekat dengan siswa binaannya, atau bahkan tak tahu apa apa tentang siswanya, maka perlu dipertanyakan.
3.Tugas wali kelas dalam menelusuri tamatan cukup dilakukan satu tahun saja, all mendata keberadaan siswanya , sudah bekerja atau belum, tempat kuliahnya bila ada yang kuliah. Dan itu tak akan berat karena paling jumlah yang ditelusuri maksimal 40 orang dibanding bila tugas penelusuran tersebut dikerjakan oleh seorang petugas.
4. Cara yang perlu dilakukan oleh wali kelas, adalah selalu aktif menjalin hubungan dengan siswa yang tamat, baik didunia nyata maupun dunia maya. Pegang atau pilih beberapa anak dikelasnya sebagai informan yang tugasnya memberi informasi tentang keberadaan teman2nya.
5 Enam bulan setelah siswa tamat, diharapkan wali kelas sudah punya data tentang keberadaan siswa binaannya.
6. Data hasil penelusuran dilaporkan ke BKK,atau bursa kerja khusus, untuk didata , dan tugas bkk mencarikan loker bagi alumni yang belum bekerja.
7 Mengaktifkan kembali bila bkk disekolah sudah mati suri, karena bkk inilah yang nanti bekerja sama dengan petugas penelusuran tamatan.
8.petugas penelusuran, dalam hal ini, tentunya perlu dibekali atau diisi pulsa hpnya
.
Pekerjaan seberat apapun bila dikerjakan bersama sama dengan rasa ikhlas akan terasa ringan.
Kamis, 14 April 2016
Buat hari hari pensiunmu menjadi bermakna
Ada sebagian orang berpendapat, bahwa orang yang pensiun sering kali mengalami power syndrome, yaitu suatu keadaan dimana seseorang menjelang pensiun, tenggelam dalam bayang bayang kejayaannya ditempat kerja, jabatan yang disandangnya, gaji besar yang diterimanya, kepopulerannya, ketampanan, kecantikannya dan lain sebagainya. Dan ketika hal hal tersebut diatas sudah tak lagi dimilikinya, maka muncullah perilaku perilaku seperti misalnya:
Merasa kehilangan semangat dan rasa tidak percaya diri
Marah marah yang tak jelas ujung pangkalnya
Tidak merawat diri dengan baik yang penampilannya sangat jauh berbeda dengan pada saat masih bekerja
Menutup diri dari pergaulan dengan teman temannya dulu
Semua yang kupaparkan diatas, tentunya tidak dialami oleh semua orang yang akan atau telah pensiun, karena hal tersebut tergantung dari caranya menyikapi keadaan tersebut.
Contohnya, adalah aku sendiri, yang pernah menjadi PNS selama puluhan tahun, dan ketika harus of atau pensiun, yang pertama kali kulakukan adalah bersyukur atas nikmat yang Allah berikan padaku selama sekian lama. Nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, nikmat kesabaran serta nikmat rizki yang tak pernah kurang. Alhamdullilah aku bisa lewati semua.
Sekarang aku mengambil hikmah positif dengan keadaanku yang sekarang setelah pensiun antara lain aku bisa istirahat setelah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun bagiku istirahat itu secukupnya saja karena pensiun bukan berarti bermalas malasan.
Berikut ini, aku ingin berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi bagaimana cara menyikapi menjelang masa pensiun.
Menjelang pensiun aku sengaja membuat blog sebagai wadah menyalurkan hobbyku menulis, dan ini bisa menjadi kegiatanku sehari hari dimasa pensiun. Dan menjelang aku of pun aku sudah membuat buku tentang perjalana karirku sebagai kenang2an agar tidak kehilangan momen yg cukup bersejarah bagiku.
Intinya adalah merancang kegiatan atau kreatifitas apapun yang bisa membuat happy, dan tidak jenuh. Dan aku sendiri selain senang menulis juga sering membuat hand made berupa tas dan dompet, bukannya untuk dijual, tapi cuma buat koleksi dan menciptakan kebahagiaan tersendiri.
Selain itu, berusaha menyadari, bahwa jabatan, pekerjaan, ketenaran, kebanggaan mendapat sanjungan bukanlah hal yang menetap dan bisa dibawa mati.
Seorang yang telah pensiun dr pekerjaan atau jabatannya harus bisa menerima perubahan keadaan tersebut.
Berusaha untuk menyadari bahwa rizki sudah diatur oleh yang maha kuasa dan tak mungkin akan tertukar. Jangan takut menjadi miskin karena pensiun. Tapi takutlah bila usia semakin tua menjadi miskin akan amal dan ibadah, karena amal ibadahlah yg akan menemani kubur kita.
Memperbanyak update diri, dengan selalu menambah wawasan pengetahuan dan selalu mengikuti hal hal yang baru agar otak selalu terasah, sehingga tidak cepat pelupa dan pikun.
Menunjukkan pada orang orang diluar sana, bahwa orang pensiunan yang notabene sudah jadi lansia bisa eksis dan moveon.
Merasa kehilangan semangat dan rasa tidak percaya diri
Marah marah yang tak jelas ujung pangkalnya
Tidak merawat diri dengan baik yang penampilannya sangat jauh berbeda dengan pada saat masih bekerja
Menutup diri dari pergaulan dengan teman temannya dulu
Semua yang kupaparkan diatas, tentunya tidak dialami oleh semua orang yang akan atau telah pensiun, karena hal tersebut tergantung dari caranya menyikapi keadaan tersebut.
Contohnya, adalah aku sendiri, yang pernah menjadi PNS selama puluhan tahun, dan ketika harus of atau pensiun, yang pertama kali kulakukan adalah bersyukur atas nikmat yang Allah berikan padaku selama sekian lama. Nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, nikmat kesabaran serta nikmat rizki yang tak pernah kurang. Alhamdullilah aku bisa lewati semua.
Sekarang aku mengambil hikmah positif dengan keadaanku yang sekarang setelah pensiun antara lain aku bisa istirahat setelah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun bagiku istirahat itu secukupnya saja karena pensiun bukan berarti bermalas malasan.
Berikut ini, aku ingin berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi bagaimana cara menyikapi menjelang masa pensiun.
Menjelang pensiun aku sengaja membuat blog sebagai wadah menyalurkan hobbyku menulis, dan ini bisa menjadi kegiatanku sehari hari dimasa pensiun. Dan menjelang aku of pun aku sudah membuat buku tentang perjalana karirku sebagai kenang2an agar tidak kehilangan momen yg cukup bersejarah bagiku.
Intinya adalah merancang kegiatan atau kreatifitas apapun yang bisa membuat happy, dan tidak jenuh. Dan aku sendiri selain senang menulis juga sering membuat hand made berupa tas dan dompet, bukannya untuk dijual, tapi cuma buat koleksi dan menciptakan kebahagiaan tersendiri.
Selain itu, berusaha menyadari, bahwa jabatan, pekerjaan, ketenaran, kebanggaan mendapat sanjungan bukanlah hal yang menetap dan bisa dibawa mati.
Seorang yang telah pensiun dr pekerjaan atau jabatannya harus bisa menerima perubahan keadaan tersebut.
Berusaha untuk menyadari bahwa rizki sudah diatur oleh yang maha kuasa dan tak mungkin akan tertukar. Jangan takut menjadi miskin karena pensiun. Tapi takutlah bila usia semakin tua menjadi miskin akan amal dan ibadah, karena amal ibadahlah yg akan menemani kubur kita.
Memperbanyak update diri, dengan selalu menambah wawasan pengetahuan dan selalu mengikuti hal hal yang baru agar otak selalu terasah, sehingga tidak cepat pelupa dan pikun.
Menunjukkan pada orang orang diluar sana, bahwa orang pensiunan yang notabene sudah jadi lansia bisa eksis dan moveon.
Langganan:
Postingan (Atom)