Ada sebagian orang berpendapat, bahwa orang yang pensiun sering kali mengalami power syndrome, yaitu suatu keadaan dimana seseorang menjelang pensiun, tenggelam dalam bayang bayang kejayaannya ditempat kerja, jabatan yang disandangnya, gaji besar yang diterimanya, kepopulerannya, ketampanan, kecantikannya dan lain sebagainya. Dan ketika hal hal tersebut diatas sudah tak lagi dimilikinya, maka muncullah perilaku perilaku seperti misalnya:
Merasa kehilangan semangat dan rasa tidak percaya diri
Marah marah yang tak jelas ujung pangkalnya
Tidak merawat diri dengan baik yang penampilannya sangat jauh berbeda dengan pada saat masih bekerja
Menutup diri dari pergaulan dengan teman temannya dulu
Semua yang kupaparkan diatas, tentunya tidak dialami oleh semua orang yang akan atau telah pensiun, karena hal tersebut tergantung dari caranya menyikapi keadaan tersebut.
Contohnya, adalah aku sendiri, yang pernah menjadi PNS selama puluhan tahun, dan ketika harus of atau pensiun, yang pertama kali kulakukan adalah bersyukur atas nikmat yang Allah berikan padaku selama sekian lama. Nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, nikmat kesabaran serta nikmat rizki yang tak pernah kurang. Alhamdullilah aku bisa lewati semua.
Sekarang aku mengambil hikmah positif dengan keadaanku yang sekarang setelah pensiun antara lain aku bisa istirahat setelah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun bagiku istirahat itu secukupnya saja karena pensiun bukan berarti bermalas malasan.
Berikut ini, aku ingin berbagi tips berdasarkan pengalaman pribadi bagaimana cara menyikapi menjelang masa pensiun.
Menjelang pensiun aku sengaja membuat blog sebagai wadah menyalurkan hobbyku menulis, dan ini bisa menjadi kegiatanku sehari hari dimasa pensiun. Dan menjelang aku of pun aku sudah membuat buku tentang perjalana karirku sebagai kenang2an agar tidak kehilangan momen yg cukup bersejarah bagiku.
Intinya adalah merancang kegiatan atau kreatifitas apapun yang bisa membuat happy, dan tidak jenuh. Dan aku sendiri selain senang menulis juga sering membuat hand made berupa tas dan dompet, bukannya untuk dijual, tapi cuma buat koleksi dan menciptakan kebahagiaan tersendiri.
Selain itu, berusaha menyadari, bahwa jabatan, pekerjaan, ketenaran, kebanggaan mendapat sanjungan bukanlah hal yang menetap dan bisa dibawa mati.
Seorang yang telah pensiun dr pekerjaan atau jabatannya harus bisa menerima perubahan keadaan tersebut.
Berusaha untuk menyadari bahwa rizki sudah diatur oleh yang maha kuasa dan tak mungkin akan tertukar. Jangan takut menjadi miskin karena pensiun. Tapi takutlah bila usia semakin tua menjadi miskin akan amal dan ibadah, karena amal ibadahlah yg akan menemani kubur kita.
Memperbanyak update diri, dengan selalu menambah wawasan pengetahuan dan selalu mengikuti hal hal yang baru agar otak selalu terasah, sehingga tidak cepat pelupa dan pikun.
Menunjukkan pada orang orang diluar sana, bahwa orang pensiunan yang notabene sudah jadi lansia bisa eksis dan moveon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar